Kesenian Tradisional (Senantiasa) Menjadi Makmum

Kesenian Tradisional (Senantiasa) Menjadi Makmum: "Oleh Edi Purwanto Krisis ekonomi yang melanda bangsa ini pada 1997 rupanya juga berimbas pada krisis kebudayaan. Bagaimana tidak, untuk memenuhi kebutuhan pokok saja masyarakat kalang kabut, apalagi untuk kebutuhan tersier seperti hiburan dalam bentuk kesenian. Di Malang sendiri kondisi yang demikian ini mempengaruhi pementasan seni pertunjukan. Terlebih untuk kesenian ludruk yang memerlukan puluhan juta [...]"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal-Usul Desa Ngrayun

Proposal Pelatihan Kader Dasar PK.PMII Sunan Giri Ponorogo 2011

Neptu dino lan pasaran