Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Puisi Pepe

Gambar
Sehati kah Kita sehati,,,, Dalam senang, Kita sehati Dalam bahagia,,,, Sayang kau berubah,, Kau tak sehati Saat aku jatuh Dan tertatih,,,,, Letih Aku mengharap kau kembali,, Sekarang!!!! kau hanya Bayang bagi ku…… Sehati kah itu? WANITA PRIA Waria kota,,,, Disebut wanita Dia punya alat kelamin pria Disebut pria Sikapnya layaknya wanita Lalu apakah dia,? Bukan apanya yang musti kita tahu! Karena itu kehendak Tuhan Tapi mengapa? Itu yang musti kita tahu Apakah kehendak Tuhan pula,? Bukan kehendak Tuhan yang ingin ku tahu Karena ku tahu itu semua karena satu hal Hati mereka! Hati yang tertekan Oleh suara-suara yang tak sesuai dengan hati Harusnya bukan suara-suara itu yang didengar Tapi suara hatilah yang harus didengar. Aku tak menyalahkan mereka Aku tak menyalahkan kamu Tapi aku menyalahkan aku Aku tak mampu berbuat apapun Melihat, mata semakin perih Mendengar, telinga makin gemuruh Merasa, hati makin kacau! Bantu aku untuk melakukan sesuatu.

TINJAUAN TERHADAP METODE EMPIRISME DAN RASIONALISME

Abstract: Rasionalism and Empiricism conceptions have so many weaknesses to use as a method to get knowledge. Therefore, it is a much need another method that can be expected to revise those weaknesses. This method is a combination between the Rasionalism conceptions and the Empiricism conceptions. Afterwards, it is known as scientific method. Kata Kunci: Rasionalism, Empirisme and Metode Ilmiah Jujun S. Suriasumantri1 pernah menjelaskan bahwa metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Metode ini merupakan hasil perkawinan dari pandangan-pandangan dua aliran besar dalam dunia filsafat yang berseberangan yakni Rasionalisme dan Empirisme. Dalam tulisan ini, masing-masing aliran tadi hanya akan ditampilkan melalui masing-masing satu orang tokohnya. Meskipun demikian, fokus kepada salah satu tokoh ini diharapkan tetap mampu menampilkan pandanganpandangan aliran-aliran tadi secara komprehensif. Pandangan-pandangan R

Empirisme

Salah satu konsep mendasar tentang filsafat ilmu adalah empirisme, atau ketergantungan pada bukti. Empirisme adalah cara pandang bahwa ilmu pengetahuan diturunkan dari pengalaman yang kita alami selama hidup kita. Di sini, pernyataan ilmiah berarti harus berdasarkan dari pengamatan atau pengalaman. Hipotesa ilmiah dikembangkan dan diuji dengan metode empiris, melalui berbagai pengamatan dan eksperimentasi. Setelah pengamatan dan eksperimentasi ini dapat selalu diulang dan mendapatkan hasil yang konsisten, hasil ini dapat dianggap sebagai bukti yang dapat digunakan untuk mengembangkan teori-teori yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena alam. Pengalaman ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. Berasal dari kata pengalam-an. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan [1] Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman juga diketahui sebagai pengetahuan empirikal atau pengetahuan posteriori. Seorang dengan cukup banyak pengala

Epistemologi Imam Ghazali dan Rene Descartes

Gambar
Banyak yang berpendapat, bahwa keyakinan harus dipegang teguh, dan tidak boleh diragukan sedikitpun. Tapi tahukah anda, bahwa ada seseorang yang mendapatkan keyakinannya dari keraguan yang amat mendalam? Bagaimana ceritanya? Dan Siapakah dia? Mari kita simak! Bangsa Turki dan Kekhalifahan: Sebuah pergeseran Sosial Pada abad ke 5 hijriah (11 masehi), Bangsa Turki menduduki wilayah Timur Tengah. Awalnya, mereka tidak punya agama, dan tidak punya bahasa tulis. Alhasil, mereka pun mengadopsi agama Islam, dan mengadopsi bahasa Persia sebagai bahasa resmi mereka. Ibu kota merekapun, pada awalnya terletak di wilayah Persia (sekarang Iran). Dengan pendudukan bangsa Turki ini, maka Khalifah di Baghdad menjadi tidak lebih daripada boneka Sultan Turki. Kekuasaan riil berada di tangan Sultan. Perebutan kekuasaan ini mengakibatkan terjadinya disintegrasi sosial. Konsekuensi perubahan ini adalah, terjadinya kekosongan dan kehampaan spiritualitas, terutama di seluruh wilayah kekhalifahan. Bermu

Prinsip Epistemologi Islam

Allah berfirman: ﺇﻗﺭﺃ ﺒﺎﺴﻡ ﺭﺒﻙ ﺍﻠﺫﻯ ﺨﻠﻕ. ﺨﻠﻕ ﺍﻹﻨﺴﺎﻥ ﻤﻥ ﻋﻟﻕ .إﻗﺭﺃ ﻭ ﺭﺒﻙ ﺍﻷﻜﺭﻡ. ﺍﻠﺫﻯ ﻋﻠﻡ ﺒﺎﻠﻗﻠﻡ. ﻋﻠﻡ ﺍﻹﻨﺴﺎﻥ ﻤﺎ ﻠﻡ ﻴﻌﻠﻡ. Artinya: "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang mencipyakan. Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan pena, mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-‘Alaq [96]: 1-5). Dalam ayat tersebut –yang merupakan ayat pertama turun- terdapat kalimat perintah yang tegas di awal pembicaraan. "Iqra`!" [bacalah]. Pada perintah tersebut, mulailah ajaran Islam –yang merupakan ajaran penerus para nabi terdahulu- muncul. Dalam pada itu pula, kelima ayat ini dijadikan oleh sebagian ilmuwan sebagai ayat prinsip epistemologi [teori-teori pengetahuan] dalam Islam. Prinsip Pertama Iqra` berasal dari kata qara`a yang artinya menghimpun. Ia juga bermakna meyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik tekas tertulis maupun tidak tertulis. Dalam

Epistemologi Menurut Perspektif Islam

Osman Bakar, PhD 1. Mana-mana epistemologi - teori ilmu - semestinya berkemampuan menghubungkaitkan dengan jelas antara dua perkara, iaitu obiek yang dikethui dan subjek yang mengetahui.Yang membedakan sesuatu epistemology dengan epistemology yang lain adalah tanggapan terhadap ruanglingkup realitas objek dan ruanglingkup realitas subjek yang dapat diterima sebagai meyakinkan. Aliran utama epistemology modern umpamanya yang sebenarnya merupakan ciptaan pemikiran Barat didapati berbeda dengan epistemologi Islam pada umumnya dari segi tanggapan terhadap kedua dua ruanglingkup ini. Di Barat terdapat sebilangan ilmuwan dan pemikir yang berpegang pada epistemologi yang hampir serupa dengan epistemologi Islam. Tetapi mereka ini merupakan golongan minoritas. 2. Adalah jelas bahawa konsep realitas sangat mempengaruhi epistemologi. Bagi ajoritas ilmuwan dan pemikir dalam peradaban Barat modern, yang diakui sebagai ealitas adalah terbatas kepada apa yang dapat disaksikan oleh pancaindera ata

Pengertian Metode, Metodologi, Paradigma

Sering orang mencampur-adukkan antara metodologi dan metode, padahal keduanya mempunyai arti dan penempatan yang jauh berbeda. Tentang perbedaan keduanya, Noeng Muhadjir menyebutkan bahwa metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, baik kelebihan dan kekurangannya dalam kajian ilmiah, yang kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang terbaik untuk digunakan. Sedangkan metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitiannya. Selain itu dengan redaksi yang lebih ringkas, kita bisa mendefenisikan metodologi sebagai pengetahuan tentang metode-metode yang dipergunakan dalam penelitian. Sedangkan metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur. Sedangkan paradigma menurut etimologi berarti contoh, t

Ibnu Thufail dan roman filsafatnya

Barang siapa menanti fajar dengan kesabaran akan menemukan fajar dengan kekuatan barang siapa mencintai cahaya akan di cintai cahaya ( kahlil gibran) kalangan muslim spanyol telah menorehkan catatan paling mengagumkan dalam sejarah intelektual pada abad pertengahan (mediavelis) di eropa.Antara pertengahan abad ke-8 dan ke-13. Orang orang yang berbicara dengan bahasa Arab adalah para pembawa obor kebudayaan dan peradaban penting yang menyeruak menembus seluruh pelosok dunia. Selain itu mereka juga merupakan wasilah perantaraan yang menghubungkan ilmu dan filsafat yunani klasik sehingga khazanah kuno itu di temukan kembali. Tak hanya menjadi mediator mereka juga memberikan beberapa penambahan dan proses transmisi sedemikian rupa sehingga memungkinkan lahirnya pencerahan di Eropa Barat. Dalam semua proses tersebut bangsa arab-spanyol mempunyai andil yang sangat besar. Di antara pencapaian yang telah mereka peroleh adalah dalam ranah pemikiran filsafat dan tasawwuf yang merupakan rant